Pendekatan Campuran dan Berbasis Proyek untuk Memperdalam Pengajaran
MAB, Indonesia — Pandemi Covid-19 menghadirkan tantangan tak terduga bagi pendidik dan siswa di seluruh dunia: Guru perlu memastikan penyampaian pendidikan berkualitas yang berkelanjutan terlepas dari kebutuhan siswa yang berbeda, termasuk kesejahteraan sosio-emosional, dan beragam akses ke internet dan perangkat digital.
Bagi siswa, penting untuk tetap terhubung dengan guru dan teman sekelas mereka dan pelajaran tetap menarik meskipun diadakan secara daring. Di SMA Negeri 19 Tangerang di Indonesia, guru biologi Upi Fitriani mengambil tantangan ini dan menciptakan cara baru untuk menyatukan siswa dan materi pelajarannya.
“Saya akan menyebutnya Proyek Ramah Lingkungan” putus Guru Upi Fitriani saat memprogram situs web bagi siswa untuk belajar dan mengambil tindakan terhadap perubahan iklim, air, energi, dan ketahanan pangan. Dia membangun konten situs web berdasarkan kurikulum inti Indonesia dan sumber daya UNESCO, yang memungkinkan siswa mengakses berbagai informasi topikal, menyelesaikan tugas, dan mendokumentasikan tindakan mereka. Misalnya, untuk menerapkan pengetahuan yang baru mereka dapatkan di bidang ketahanan air, siswa diminta untuk membersihkan sungai, menginformasikan masyarakat tentang konservasi air, atau memulai kampanye media sosial tentang penggunaan air secara berkelanjutan.
Proyek ini memungkinkan siswa untuk belajar tentang berbagai aspek perubahan iklim dan memotivasi mereka untuk mengambil tindakan. Mahasiswa Bias Danang Ahmadi: “Saya menyadari melalui proyek ini bahwa perubahan iklim itu nyata dan manusia memiliki peran penting dalam meminimalkan dampak perubahan iklim itu sendiri.”